Literasi Mengenai Palestina-Israel Yang Tak Banyak Diketahui

Amman, Yordania, sheepofthought.com – Solidaritas Indonesia kepada rakyat Palestina tak pernah henti. Hubungan antara Indonesia-Palestina begitu penting dan menyentuh emosional dengan kepercayaan bahwa rakyat Palestina adalah saudara jauh di Timur Tengah. Kemerdekaaan Palestina adalah sesuatu yang Indonesia terus kedepankan di peringkat PBB, dengan pendirian solusi dua negara. Masyarakat Indonesia saat mendengar kata ‘Palestina’, yang langsung terbayang adalah penjajahan, kekejaman rezim zionis Israel, dan sebagai saudara sesama Muslim adalah penting untuk berdiri bersama rakyat Palestina hingga ia mencapai kemerdekannya. Itulah narasi-narasi yang sering disampaikan dari media dan figur di Tanah Air.

Apakah literasi umum mengenai ‘aktualitas’ isu Palestina-Israel cukup terdedah ditengah masyarakat Indonesia? Adakah fakta-fakta yang lebih baik juga diketahui di tengah masyarakat selain dari mendukung Palestina hanya atas dorongan agama? Penulisan ini tentu akan diisi fakta-fakta yang belum banyak diketahui secara umum dan bahkan kontroversial, namun pengetahuan mengenai fakta-fakta ini penulis anggap penting sebagai pemahaman atas mengapa kemerdekaan Palestina masih tak kunjung datang, tak sesederhana ‘Israel menyerahkan kekuasan kembali kepada rakyat Palestina’, hal yang lebih kompleks juga terletak di kalangan Palestina sendiri, selain dari Israel dan sekutu.

Pada tanggal 24 September lalu, di Majelis Umum PBB, Perdana Menteri Israel Yair Lapid yang baru dilantik 2 bulan sebelumnya (Spiro, 2022), menyatakan dengan tegas bahwa dibawa pemerintahannya solusi dua negara adalah yang diharapkan (Lis, 2022). Lapid mengharapkan akhir dari segala bentuk kejahatan dari ‘kedua’ belah pihak, hal ini menjadi syarat utama yang Lapid harapkan demi keamanan nasional Israel. Pendekatan Lapid berbeda dengan pendahulunya, yaitu Netanyahu. Perlu diketahui bahwa rekonsiliasi Israel-Palestina sangat bergantung juga pada partai sayap mana yang memimpin Israel. Administrasi Netanyahu sangat radikal hingga ke titik di mana ia mendeklarasikan Yerusalem sebagai ibu kota penuh milik Israel, dan menutup upaya solusi dua negara yang diharapkan komunitas internasional. Dengan pernyataan dari perdana menteri Israel ini, sekarang tekanan datang kepada semua pihak yang mewakili rakyat Palestina, dan disinilah hal terlihat lebih rumit.

Perwakilan rakyat Palestina terbagi menjadi partai-partai, diantaranya ada yang berada dibawa kubu Palestine Liberation Organization (PLO) atau Organisasi Pembebasan Palestina, dan kumpulan non-PLO sebagai berikut yang dikutip dari ecfr.eu

Kumpulan PLO

  • Fatah
  • Fatah – Democratic Reform Bloc
  • National Democratic Assembly
  • Popular Front for the Liberation of Palestine (PFLP)
  • Democratic Front for the Liberation of Palestine (DFLP)
  • Palestine Democratic Union (FIDA)
  • Palestinian People’s Party (PPP)
  • Palestine Liberation Front (PLF)
  • Palestine Popular Struggle Front (PPSF)
  • Popular Front for the Liberation of Palestine-General Command (PFLP-GC)

Kumpulan non-PLO

  • Hamas
  • Islamic Jihad (PIJ)
  • Popular Resistance Committees (PRC)
  • Palestinian National Initiative (Al-Mubadara)
  • Mustafa Barghouti
  • Third Way
  • Hizb ut-Tahrir

Lainnya

  • Warga Palestina dengan identitas Israel

Penulis akan langsung menyajikan gambaran besarnya karena membahas partai-partai politik yang berada di Palestina ini berserta kumpulan militan yang hampir semua partai miliki serta aliansi-aliansi dan konflik yang berlaku diantara partai dan militan yang mewakili Palestina, serta gerakan terorisme yang tersisip didalamnya, memerlukan penulisan yang lebih panjang.

Realita yang hadir bukan hanya banyaknya kubu partai politik baik yang bernanung dibawa PLO yang mayoritasnya menjunjung upaya diplomatik menghadapi Israel, yang pada saat ini Fatah menjadi kekuatan dominan di PLO dan Otoritas Palestina. Di lain pihak, ada kubu-kubu partai politik dan militan yang non-PLO yang memilih upaya kekerasan menghadapi Israel untuk kemerdekaan, diantaranya melakukan penyerangan dan tindak terorisme kepada warga sipil Israel bahkan juga kepada oposisi yang mewakili Palestina sendiri. Dalam kubu Hamas, pernah dan sering terjadi perpecahan yang akhirnya membentuk koalisi baru yang memisahkan diri dari Hamas dan bergerak melancarkan teror.

Sebagai kesimpulan, konflik di meja perundingan dan konflik bersenjata berlaku diantara kumpulan PLO (Fatah) dan non-PLO (Hamas), juga diantara sesama kubu non-PLO sendiri, konflik dan aksi teror yang dimulai karena faktor kepemimpinan, ideologi agama dan politik, atau menganggap kubu terlalu lunak dalam menghadapi Israel. Kembali pada solusi dua negara, jika terealisasi, maka siapakah yang akan memegang otoritas bagi Palestina diwilayah yang telah merdeka? PLO dan non-PLO sering sesama mereka berkonfrontasi atas solusi dua negara. Dalam internal Palestina sendiri terdapat pembagian yang begitu besar, ditambah lagi dengan gerakan terorisme yang bervariasi di wilayah Sinai, Gaza, dan Tepi Barat (West Bank). Permasalahan yang ada di dalam Palestina sendiri harus diselesaikan jika ingin suatu penyelesaian dengan Israel. Sebagai tambahan, selain konflik internal, korupsi dari partai atau individu adalah satu hal lagi yang telah menghambat jalannya usaha dan menjadi faktor internal yang perlu diberi perhatian (Abrams, 2018).

Referensi

Abrams, E., 2018. Corruption in the Palestinian Authority. [online] Council on Foreign Relations. Available at: <https://www.cfr.org/blog/corruption-palestinian-authority> [Accessed 24 September 2022].

Lis, J., 2022. ‘Put Down Your Weapons and There Will Be Peace’: Israeli Prime Minister Lapid Touts Two-state Solution at UN. [online] Haaretz.com. Available at: <https://www.haaretz.com/israel-news/2022-09-24/ty-article/.premium/palestinians-are-not-israels-neighbors-11-corrections-for-pm-yair-lapids-un-speech/00000183-69d2-d4b1-a197-efdfd6dd0000> [Accessed 24 September 2022].

Mapping Palestinian Politics. n.d. Political Parties. [online] Available at: <https://ecfr.eu/special/mapping_palestinian_politics/introduction_political_actors/> [Accessed 24 September 2022].

Spiro, A., 2022. Yair Lapid takes over as Israel’s 14th prime minister. [online] Timesofisrael.com. Available at: <https://www.timesofisrael.com/yair-lapid-takes-over-as-israels-14th-prime-minister/> [Accessed 24 September 2022].

6 thoughts on “Literasi Mengenai Palestina-Israel Yang Tak Banyak Diketahui

  1. Bermanfaat sekali fakta2 baru yg anda bawakan disini, sudut pandang diplomatis antar negara & bagaimana masyarakat internasional melihat “konflik Palestina-Israel” seperti ini layak dibaca untuk wawasan baru, agar bisa menjawab ketika ditanya, tapi selain itu bagian dri sunnatullaah juga bahwasannya setiap kaum yang dijajah punya sebab2 eksternal (penjajah) juga internal (konflik dalam negeri), Baarakallaahu fiik

  2. What¦s Happening i am new to this, I stumbled upon this I have found It absolutely useful and it has aided me out loads. I hope to give a contribution & assist other users like its aided me. Great job.

  3. This blog is definitely rather handy since I’m at the moment creating an internet floral website – although I am only starting out therefore it’s really fairly small, nothing like this site. Can link to a few of the posts here as they are quite. Thanks much. Zoey Olsen

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *