Amman, Yordania, sheepofthought.com – Semenjak Israel mendeklarasi perang terhadap Hamas, yang menandai kelanjutan perang dan tewasnya korban warga sipil, baik di Jalur Gaza, Israel, dan wilayah jajahan Tepi Barat, dengan jumlah korban yang sangat banyak di Gaza, tercatat 23,469 nyawa pada tanggal 11 Januari dari Menteri Kesehatan Gaza (Roya News). Esai ini akan mengedepankan konflik Palestina-Israel dalam konteks politik internasional. Esai ini memaparkan perubahan krusial dalam mengamati respon politik dunia dalam menanggapi perang yang berlangsung dan pergeseran pendirian negara-negara Eropa Barat memasuki tahun 2024, namun dengan pendirian Amerikat Serikat (AS) yang masih kokoh.
Adalah Amerika Serikat (AS) seorang diri pada 9 Desember 2023, yang memveto (menentang usulan) Dewan Keamanan PBB untuk segera melakukan genjatan senjata kemanusiaan (humanitarian ceasefire) antara Israel dan Hamas (Nicholas, 2023). Tindakan yang akhirnya membatalkan usulan Dewan Keamanan PBB. Dampak dari AS memveto usulan Dewan Keamanan PBB ini bermakna kelanjutan peperangan dan penderitaan warga sipil khususnya di Gaza, tetapi secara diplomatis ia menandakan AS telah diisolasi oleh sekutu Eropa Baratnya sendiri, khususnya Prancis dan Inggris, yang juga memiliki kuasa veto, di saat AS berjuang melindungi ‘kepentingan strategis’ sekutunya di Asia Barat (Timur Tengah) yaitu Israel.
Sekretariat Jenderal (Setjen) PBB Antonio Guterres juga berpendirian bahwa kelanjutan perang Israel-Hamas dengan akhir kemenangan Israel dan aneksasi (pendudukan) Israel terhadap Gaza bukanlah langkah yang dapat menghasilkan perdamaian, tetapi hanya akan memperpanjang konflik dan penderitaan rakyat Palestina. Sekjen PBB Guterres bahkan semenjak peperangan dimulai menyatakan bahwa penyerangan Hamas terhadap Israel tidak terjadi ‘dalam ruang hampa’, bermakna penyerangan terjadi karena seperti halnya justifikasi Hamas melancarkan penyerangan, yaitu, “untuk membebaskan tahanan Palestina, menghentikan agresi Israel terhadap Masjid al-Aqsa, dan mematahkan pengepungan di Gaza” (Byman & Holtz, 2023).
Saat ini, hanya Israel dan AS saja yang secara terbuka mendukung kelanjutan perang dengan upaya memusnahkan Hamas sepenuhnya. Absensi Inggris terhadap usulan Dewan Keamanan PBB untuk genjatan senjata kemanusiaan, dan Prancis yang mendukung usulan itu, serta fenomena terkini di mana Eropa Barat semakin membuka mata terhadap realita kejahatan perang Israel di Gaza, khususnya dari para politisi dan media Barat sendiri yang mengklasifikasi operasi militer Israel di Gaza sebagai ‘kamp konsentrasi terbuka’. Di era informasi tersebar luas dengan cepat dan beranekaragam, informasi mengenai situasi di Gaza dan di Palestina sulit ditutupi dan akses kepada informasi mengenai ‘pihak yang lain’ dalam peperangan secara mudah dapat diakses oleh publik yang akhirnya mempengaruhi dan menuntut pemerintah negara untuk bertindak dan memberi respon yang seksama.
Dukungan AS selalu teguh kepada Israel. Selain dukungan finansial dan militer, dukungan politik skala tinggi terus AS praktikkan. Setidaknya 34 kali AS menggunakan kuasa veto kepada resolusi yang kritis terhadap Israel atau mengutuk Israel (Asrar & Hussein, 2023). Sebagai tambahan, semenjak perang terjadi, Presiden Joe Biden menyatakan, ‘Jika tidak ada Israel, kita (AS) harus menciptakaannya’. Pernyataan ini diberikan oleh Biden lebih dari satu kali.
Saat ditulisnya esai ini, perang bereskalasi di kawasan, tepatnya di Laut Merah dan Yaman antara pasukan Houthi yang membajak kapal-kapal laut yang berafiliasi dengan Israel sebagai bentuk solidaritas kepada Palestina, melawan AS dan Inggris yang melancarkan penyerangan dengan dalih tidak mentolerir diganggunya kebebasan bernavigasi dan serangan kepada sekutu AS. Houthi merespon dengan menyatakan bahwa sekarang bukan hanya ‘aset-aset’ Israel yang menjadi target mereka di Laut Merah, melainkan juga aset-aset AS dan koalisinya yang memerangi Houthi.
Selain itu, pembunuhan dua komandan tertinggi Hizbullah yang dilukan Israel juga berpotensi untuk mengeskalasi konflik ini ke tingkat kawasan, setelah semenjak Oktober 2023, Israel dan Hizbullah saling menyerang diperbatasan Israel-Lebanon. Jika situasi terus bereskalasi, peperangan antara Israel dan Hizbullah tidak bisa dielakkan, yang akan memaksa Israel untuk berperang di Selatan (Gaza) menghadapi Hamas dan di utara menghadapi Hizbullah. Dengan perkembangan demikian, suatu kemungkinan bagi pemimpin ‘Axis of Resistance’, yaitu Iran untuk meningkatkan respon juga akan diantisipasi oleh negara-negara Arab khususnya Arab Saudi, selain AS dan Israel, yang juga melihat Iran sebagai ancaman besar.
Dukungan AS yang tak tergoyahkan dan tanpa syarat kepada Israel merupakan hal yang akan tetap hadir di tahun 2024, terlepas dari hasil pemilihan presiden AS tahun itu, yang menghadirkan dua kandidat terpopuler yang bersaing untuk masa jabatan kedua, yaitu Joe Biden dan Donald Trump, yang pada masa kepemimpinannya juga mengeluarkan kebijakan yang tidak mempertimbangkan kenegaraan Palestina, seperti mendukung dan mengakui Al Quds secara menyeluruh sebagai ibu kota Israel.
Daftar Pustaka
Asrar, S. & Hussein, M. (2023). How the US has used its veto power at the UN in support of Israel. Al Jazeera. Retrieved December 10, 2023, from https://www.aljazeera.com/news/2023/10/26/how-the-us-has-used-its-veto-power-at-the-un-in-support-of-israel
Byman, D. & Holtz, M. (2023). Why Hamas Attacked When It Did. Center of Strategic and International Studies. Retrieved December 8, 2023, from https://www.csis.org/analysis/why-hamas-attacked-when-it-did
Nichols, M. (2023). US blocks UN Security Council demand for humanitarian ceasefire in Gaza. Reuters. Retrieved December 10, 2023, from https://www.reuters.com/world/middle-east/un-vote-delayed-demand-gaza-humanitarian-ceasefire-2023-12-08/ Roya News. (2024) Gaza death toll rises to 23,469 (2024, Januari 11). Retrieved Januari 14, 2024, from https://en.royanews.tv/news/48304/2024-01-11
Wow, amazing blog layout! How long have you been blogging for? you made blogging look easy. The overall look of your site is wonderful, let alone the content!
Hello! I just would like to give a huge thumbs up for the great info you have here on this post. I will be coming back to your blog for more soon.