Dalam sejarah panjang peperangan antara Islam dan kristen di Abad Pertengahan yang dikenal dengan sebutan ‘Perang Salib’, satu nama berdiri paling atas menjadi inspirasi dan legenda karena teladan, kepemimpinan, dan kasih yang dia tunjukkan. Nama itu adalah Salahuddin Al-Ayyubi, namun dunia Barat lebih mengenalnya sebagai Saladin. Dianggap oleh banyak sarjana-sarjana sebagai tokoh Muslim paling terkenal ke-dua setelah Nabi Muhammad (semoga kedamaian berada disisinya), Saladin bukan
hanya pahlawan bagi umat Islam karena memimpin pembebasan Kota Suci Yerusalem dari Pasukan Salib, dia dikenal dengan kebijaksanaan dan belas kasihan yang dia berikan kepada Pasukan Salib dan dunia Barat secara spesifik. Hal itu telah membuatnya begitu didambakan dan dihormati,
menjadikannya seorang legendaris dan bahan pembicaraan di Eropa pada masanya.
Belas kasih adalah kata yang mesti digaris bawahi dalam menggambarkan Saladin, suatu yang sangat jarang dimiliki oleh pemimpin dari ratusan ribu pasukan. Hal itu pula yang mesti dijadikan contoh teladan bagi setiap elit politik dan militer di jaman ini. Begitu banyak peperangan yang berakhir dengan menciptakan peperangan skala baru karena tidak diselesaikan dengan upaya rekonsiliasi yang bijak dimana pihak yang berseteru dapat duduk bersama dan mengupayakan perdamaian dengan perasaan,
‘CUKUP’, akan semua pertumpahan darah, kelaparan, ketidakstabilan ekonomi dan sosial, dan kehancuran kota-kota dan pemukiman. Cukup untuk itu semua demi menghadirkan masa depan yang
lebih baik untuk generasi berikutnya.
Akan tetapi yang paling sering terjadi adalah jarahan, dimana yang memenangkan peperangan memonopoli keadaan, tidak memberi ampun dan memusnahkan lawan, menggunakan keadaan untuk mendominasi kekuasaan. Hal ini tidak menghasilkan upaya perdamaian jangka panjang, tetapi mengundang reaksi untuk lawan bangkit dan menerjang. Hal ini menjadikan perang skala besar menjadi perang saudara.
Sebelum Saladin memimpin pasukannya dalam Perang Salib Kedua , perdamaian berlaku antara Kerajaan Yerusalem dibawa pimpinan Raja Baldwin IV dengan Dinasti Ayyubiyah dibawa pimpinan Sultan
Shalahuddin. Rute perdagangan dan haji bagi peziarah Muslim ke Yerusalem dibuka dan dihormati haknya oleh Sang Raja yang bijak. Hanya setelah kematian Raja Baldwin IV, Yerusalem dipimpin kembali
oleh seorang Raja yang memiliki radikalisme dan fanatisme bernama Guy de Lusignan yang jauh dari kata merepresentasikan ajaran Kristen dan lebih dekat dengan pendahulunya yang merebut Yerusalem dengan menciptakan lautan darah di Perang Salib Pertama. Ada dokumentasi sejarah yang menyatakan bahwa pada masa Perang Salib Pertama, Pasukan Salib berlumuran darah Muslim, Yahudi, dan Kristen yang tak sepemikiran dengan mereka dari atas kepala hingga kaki. Dengan dilanggarnya ‘the King’s Peace’ oleh Guy, peperangan melawan Saladin tidak dapat dielakkan.
Pasukan Muslim Saladin menang telak, mengalahkan tentara Salib dalam Pertempuran Hattin. Memukul maju ke Yerusalem untuk membebaskan kembali ‘apel’ yang dinanti-nanti. Dibalik tembok Yerusalem – Pasukan Salib, Pemimpin Gereja, dan masyarakat Kristen, menyangka bahwa Saladin akan balas dendam atas apa yang terjadi 88 tahun silam saat Perang Salib Pertama, yang berarti semua umat Kristen dibalik tembok kota Yerusalem akan dihabisi tanpa terkecuali. Yang belum mereka ketahui, Saladin adalah ‘man of war’ disaat peperangan, tetapi dia adalah ‘man of peace’ disaat lainnya. Pembebasan Kota Suci Yerusalem tidak dimulai dengan menjadikan kota itu lautan darah seperti 88 tahun silam. Salain
memerintah agar jalan-jalan disiram dengan air mawar sebagai simbol bahwa kesucian dan keharuman akan kembali mewarnai Kota Suci ini, Saladin menolak secara langsung usulan ajudannya untuk melarang umat Kristen mengunjungi bukit Golgota, bukit yang diyakini sebagai lokasi penyaliban Yesus dan membangun Masjid di atas bukit itu sebagai balas dendam.
Properti umat Kristen tidak di jarah dan mereka diperbolehkan untuk tetap tinggal seperti sediakala, sementara mereka yang berharap untuk meninggalkan Yerusalem diberikan rute yang aman dan terlindungi dari serangan luar. Meski Yerusalem kembali dalam pemerintahan Islam, Saladin paham jelas bahwa kota ini tidak hanya dicintai oleh umat Islam, tetapi memiliki sejarah yang sangat panjang dan dianggap begitu penting bagi keimanan umat Yahudi dan umat Kristen. Bukan agama, tetapi
keserakahan, ketamakan, dan superioritas buta yang menghasilkan peperangan yang pertama berlaku (Perang Salib Pertama), Saladin mengetahui jelas bahwa Paus Urbanus II yang mendeklarasikan Perang
Salib tidak menyerukan kehendak Tuhan, tetapi semata-mata untuk tanah dan harta.
Banyak pelajaran yang dapat kita petik dari teladan Saladin, Sultan Suriah dan Mesir, seorang pemimpin yang di rindukan oleh umat Islam. Dikatakan bahwa situs pemakamannya di Damaskus selalu dipenuhi
peziarah yang dalam beberapa kasus menangis dan memintanya untuk bangkit kembali dari kuburnya, menyerukan bahwa umat Islam memerlukan kepemimpinannya yang dapat menghadirkan persatuan.
Lihat apa yang terjadi di Suriah, Irak, Mesir, Palestina, Lebanon, Libya, Tunisia – jika Saladin mengetahui semua yang terjadi tentu makanan tidak akan terasa nikmat baginya, dan tentu beliau tidak akan bisa tersenyum, seperti halnya saat Yerusalem berada dalam genggaman Pasukan Salib.
Tidak akan ada seseorang yang sama seperti Saladin, tetapi beliau meninggalkan suatu teladan, warisan, dan prinsip yang sangat pantas untuk dicontoh. Berlaku adil kepada lawan, serukan kebenaran, dan utamakan persatuan. Meski Saladin sudah tiada, mencontohi teladan, warisan, dan legendanya pasti akan suatu saat melahirkan seseorang yang jauh lebih hebat dari sosok Saladin. Jika Tuhan menghendaki.
I’m really impressed together with your writing skills and also with the layout for your weblog. Is that this a paid subject matter or did you modify it your self? Either way stay up the excellent high quality writing, it’s rare to peer a nice weblog like this one nowadays..
Thank you for the auspicious writeup. It in reality used to be a enjoyment account it. Look complex to more added agreeable from you! By the way, how could we keep in touch?
What’s Happening i’m new to this, I stumbled upon this I have found It absolutely helpful and it has aided me out loads. I hope to contribute & aid other users like its aided me. Good job.
This article was so interesting, I couldn’t stop reading!
The website is reliable and beautifully designed.
nm12sy
I was wondering if you ever thought of changing the structure of your blog? Its very well written; I love what youve got to say. But maybe you could a little more in the way of content so people could connect with it better. Youve got an awful lot of text for only having 1 or two images. Maybe you could space it out better?